Senin, 28 Februari 2011
Contoh Kasus Haki
60 Merek Dagang Cina Dipalsukan di Indonesia
Shanghai, Kompas
Sekitar 60 merek dagang milik perusahaan Cina dipalsukan di Indonesia oleh sementara orang yang tidak bertanggung jawab. Saat ini pemerintah setempat tengah berusaha untuk mengambil alih merek-merek dagang yang sebagian besar sudah terkenal itu. Langkah-langkah itu antara lain melalui pendekatan atau jika terpaksa melalui jalur hukum.Direktur Utama Pacific Patent, Drs Obed Mintaraga SH mengatakan hal itu kepada wartawan di Shanghai Hilton, Cina. Sementara itu, Menteri Perindustrian dan Perdagangan, Tunky Ariwibowo, yang berada di Cina dalam rangka memimpin misi dagang Indonesia ketika dihubungi terpisah menegaskan, pihaknya akan berusaha melindungi semaksimal mungkin merek dagang atas produk-produk industri baik milik pengusaha dalam negeri maupun luar negeri yang beredar di Indonesia, sesuai peraturan yang berlaku.
Khusus tentang produk industri milik Cina yang merek dagangnya dipalsukan di Indonesia, menurut Menperindag, sebenarnya dapat diselesaikan lewat Undang-undang Patent yang berlaku. Menurut Tungky, belum masuknya Cina menjadi anggota WTO merupakan kendala jika muncul permasalahan, misalnya tentang merek itu. Pemerintah Indonesia dalam berbagai kesempatan memberikan dukungan agar RRC secepatnya menjadi anggota WTO. "Semua ini agar peraturan-peraturan tentang perdagangan RRC dapat disesuaikan dengan peraturan yang berlaku di WTO," tambah Menperindag Tunky Ariwibowo, sebagaimana dilaporkan wartawan kompas Gunawan Setiadi dari Shanghai, Minggu (21/9) malam.
Berbagai produk Presdir Pacific Patent, Obed Mintaraga yang berkantor pusat di Jakarta mengkhususkan diri datang ke Cina dalam rangka mencarikan jalan ke luar permasalahan merek yang timbul itu. Obed juga menemui Sekjen Kadin Indonesia Komite Cina, Chris DW, yang berada di Cina dalam rangka misi dagang Indonesia.Menurut Obed, pendaftaran merek-merek dagang Cina ke departemen atau instansi pemerintah di Indonesia yang dilakukan orang tidak bertanggung jawab diperkirakan sudah berlangsung cukup lama yaitu sebelum pencairan hubungan Indonesia dan Cina.
"Dalam situasi seperti itu merek-merek dagang milik Cina didaftarkan.Dan ketika hubungan mencair kembali tujuh tahun silam, baru diketahui ada merek dagang yang sebenarnya milik Cina, ternyata sudah di-daftarkan di Indonesia," kata Obed.Merek-merek dagang tersebut sebagian besar sudah terkenal dan mempunyai pangsa pasar yang baik di Indonesia, antara lain obat-obatan, mesin diesel, mesin perkakas, dan lain-lain. Bahkan untuk mesin jahit yang jelas buatan Cina, ternyata diketahui sudah didaftarkan mereknya di Indo-nesia tanpa sepengetahuan yang berhak atas merek dagang tersebut.
Pemilik merek-merek dagang Cina itu tersebar di berbagai kota di Cina antara lain Beijing, Shanghai, Guangzhou. Pemalsuan atas merek-merek dagang tersebut sangat merugikan pihak Cina, dan oleh karena itu sedang dicarikan jalan keluarnya."Jalan terakhir yang akan ditempuh adalah melalui jalur hukum agar merek-merek dagang itu dapat kembali kepada yang berhak," demikian
Obed Mintaraga.*
|
Prinsipmu dan Prinsipku
Setiap orang dalam cara menjalani kehidupannya memiliki prinsip masing-masing yang mereka yakini. Prinsip itu selalu akan mengiringi setiap langkah setiap orang yang memiliki prinsip tersebut. Dengan prinsip, diharapkan setiap akan menjalani sesuatu lebih terarah karena memiliki panutan dan tujuan. Tetapi tidak jarang juga ditemui orang-orang yang tidak punya prinsip, entah apa alasan mereka mungkin mereka menganggap prinsip hanya hal yang sepele yang dapat berjalan dengan begitu saja.
Prinsip setiap orang pasti lah berbeda-beda. Ambil contoh saja dalam kehidupan sehari-hari mahasiswa yaitu masalah pacaran. Ada orang yang berprinsip punya pacar haruslah pria yang sudah memiliki pekerjaan tetap dan gaji yang besar (hehe, sapa juga yang gak mau ya) tetapi ada juga berprinsip cukup penilaiannya dengan hati saja karena kalau materi bisa dicari dan sudah ditentukan oleh Allah, bahkan ada yang berprinsip, tidak mau pacaran tetapi langsung menikah. Tapi permasalahan disini adalah bukan perbedaan-perbedaan prinsip tetapi bagaimana cara kita menghargai prinsip yang telah kita buat sendiri???
Tidak banyak yang melanggar sendiri prinsip yang telah mereka buat, apa alasannya? Banyak alasan yang hanya orang bersangkutan saja yang tahu. Saya hanya ingin berbagi jika jangan sampai kita melanggar prinsip yang alasannya karena orang lain. Kenapa??? Alasannya adalah:
1. Apakah orang lain tahu apa tujuan sebenarnya dari prinsip yang kita buat?
2. Apakah orang lain yang mesti menentukan prinsip kita?
3. Apakah orang lain yang merencanakan jalan kehidupan kita?
4. Apakah orang lain yang bisa menentukan apakah kita bahagia?
5. Apakah orang lain yang mengukur kemampuan kita?
Nah dari lima pertanyaan tersebut mari kita jawab:
1. Apakah orang lain tahu apa tujuan sebenarnya dari prinsip yang kita buat?
>> bukan orang lain tapi diri kita sendiri, karena prinsip yang kita buat pasti memiliki tujuan untuk diri kita sendiri, mungkin prinsip sama dengan orang lain tetapi tujuan dan caranya pasti berbeda, so untuk apa kita terpengaruh dengan orang lain?
2. Apakah orang lain yang mesti menentukan prinsip kita?
>> tentu saja bukan orang lain tapi diri kita sendiri, jika kita menjalani prinsip yang orang lain buat berarti kita menjalani kehidupan orang lain bukan kehidupan kita sendiri.
3. Apakah orang lain yang merencanakan jalan kehidupan kita?
>> bukan orang lain donk, tentu saja yang merencanakan kehidupan kita adalah Allah SWT dan diri kita sendiri, hanya diri kita sendiri yang berhak menjalani dan mengatur atas kehidupan yang telah Allah anugerahkan kepada kita.
4. Apakah orang lain yang bisa menentukan apakah kita bahagia?
>> dari mana orang lain bisa menentukan perasaan kita apakah kita bahagia, sedih, senang, dll. Diri kita sendiri yang memiliki perasaan itu dan diri kita sendiri yang mampu menentukan apakah kita bahagia dan bagaimana cara kita bahagia.
5. Apakah orang lain yang mengukur kemampuan kita?
>> apakah orang lain yang bisa tahu kemampuan kita, kita harus bagaimana dan kita tidak mampu dibidang apa, darimana mana mereka bisa tahu?? Semua itu tentu hanya diri kita sendiri yang tahu apa kemampuan sebenarnya yang dapat kita asah dengan lebih mengenali diri sendiri bukan mengenali diri orang lain.
Nah dari lima pertanyaan tersebut dapat kita simpulkan jika yang tahu apa yang mesti kita lakukan, yang harus kita jalani, cara kita menikmati hidup adalah diri kita sendiri dengan prinsip hidup hanya yang mesti kita pertanggungjawabkan sendiri bukan orang lain. Jika kita telah memiliki prinsip maka hargai prinsip tersebut dan jalankan. Jangan hanya karena perbedaan prinsip dengan orang lain membuat benteng keyakinan terhadap prinsip kita goyah.
Prinsip yang tidak sama dengan orang orang lain bukan berarti kita berbeda dalam segala hal, dan bukan berarti kita tidak modern. Untuk apa kita ikut-ikutan orang lain jika hal itu bertolak belakang dengan kepribadian kita dan jelas-jelas hati kita tidak mau menerimanya.
Apakah kita bisa bahagia dengan cara dan prinsip orang lain?? Sebahagianya prinsip orang lain, tentu saja lebih bahagia dengan prinsip sendiri karena prinsip yang kita buat adalah tujuan hidup kita, jadi jika kita malah ikut-ikutan prinsip orang lain berarti kita memenuhi tujuan orang lain bukan tujuan kita sendiri.
Kutipan dari seorang sahabat “orang lain tidak mengerti kadang-kadang hal yang sangat sepele menjadi prinsip, tapi kebahagian kita bukan didapat dengan cara lain tapi dengan cara kita sendiri, kita yang tahu apa yang yang kita inginkan”. Jadi, sepele apapun prinsip yang kita buat, maka hargailah prinsip itu, jalani prinsip yang sepele itu jika itu yang membuat kita bahagia dan hidup lebih bermakna dan memiliki tujuan. Tidak semua hal mesti harus sama dengan orang lain, apalagi mengenai prinsip. Prinsip adalah tujuan hidup, caramu ya caramu dan cara saya adalah cara saya. Just be your self cause with it so that means we appreciate the life that Allah SWT has bestowed.
28 Februari 2011
Selasa, 22 Februari 2011
Artikel Hak Paten
Pemusnahan DVD, CD, MP3 Bajakan oleh Kepolosian Metro Jaya
Negara Indonesia merupakan sarang nyamuk para pembajak. Hal ini dibuktikan oleh Kepolisian Metro Jaya yang menunjukkan keping cakram optik bajakan yang jendak dimusnahkan dalam pemusnahan DVD, CD, MP3 bajakan di halaman Ditreskrimnus Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan. Dalam kasus ini, ditemukan lebih dari 2 juta keping cakram optik bajakan disita dari 41 kasus dengan 67 tersangka. Parahnya, benda-benda bajakn seperti ini tidak hanya dijual ditempat terbuka seperti lapak, pinggir jalan atau pun pasar. Barang-barang bajakan ini juga sudah ditemukan di mal-mal dan pusat perbelanjaan ternama di Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang , Bekasi dan sekitarnya. Perilaku masyarakat pun sebenarnya juga menjadi faktor yang cukup mendukung maraknya penjualan barang-barang ilegal ini. Mengapa? Banyak warga dan orang asing tertarik untuk membeli barang bajakan yang dijual Rp 5000-Rp 20000 per keping tersebut. Hal ini, baru terjadi di jakarta saja, belum termasuk di kota-kota lainnya. Hal yang menarik dari kasus ini adalah sesungguhnya barang murah pun bisa mendongkrak budaya konsumsi masyarakat sekalipun itu ilegal dan kualitas nya tidak sebagus barang yang original. Bahkan, perfilman indonesia yang saat ini dikatakan lebih maju dibandingkan sebelumnya pun tidak berdampak orang-orang akan menonton di bioskop. Banyak masyarakat malas menonton film di bioskop karena sudah ada dvd atau pun vcd bajakannya, entah itu film barat maupun indonesia. Mereka mempunyai pemikiran bahwa lebih baik membeli vcd ataupun dvd bajakan daripada membeli tiket untuk sekali menonton, karena dengan membeli vcd atau dvd bajakan bisa ditonton berkali-kali dirumah dan murah.
Hal ini dibuktikan, dari wawancara para pedagang dvd dan vcd di glodok, jakarta. Mereka mengaku bisa menjual dvd dan vcd bajakan sebanyak 20-30 keping perhari nya. Jika diasumsikan 1 keping vcd seharga Rp. 5000, maka dipastikan 1 orang pedagang saja dapat untung Rp 100000-Rp150000 dalam sehari. Bandingkan dengan tiket bioskop kelas biasa seharga (rata-rata) Rp15000-Rp20000 per tiket untuk sekali masuk menonton. Masyarakat sebagai konsumen sendiri juga kurang sadar akan hukum yang berlaku, sehingga membudaya dan pada akhirnya semakin maraknya pedagangan barang ilegal semacam ini. Tetapi, masih ada masyarakat yang pernah dikecewakan dengan atau ketika membeli barang-barang ilegal tersebut.
Berdasarkan wawancara beberapa orang penikmat film, mereka lebih memilih menonton di bioskop dengan alasan kepuasan atau sekedar hiburan daripada hanya menonton dirumah saja. Ada pula masyarakat yang kurang suka dengan kualitas dvd atau vcd bajakan yang gambarnya jelek, atau terputus-putus ketika diputar di player sehingga mereka memilih membeli dvd atau vcd yang asli meskipun harganya bisa melebihi 10 kali lipat vcd atau dvd bajakan. Hal yang mengherankan terjadi di Glodok, Jakarta, yakni banyak masyarakat menduga bahwa polisi melindungi pelaku kejahatan tersebut karena lokasi perdagangan dvd atau vcd bajakan tersebut tidak jauh dari pos polisi. Polisi pun menjelaskan bahwa, perlu adanya kerja sama dengan masyakarakat, sebab jika masyakarat sadar hukum dan tidak membeli barang bajakan, otomatis perdagangan seperti ini juga tidak akan menjamur, begitu pula sebaliknya.
Hal yang menjadi ironi kembali adalah persoalan tindakan para polisi yang terkesan membiarkan bisnis ilegal tersebut. Polisi pun merasa serba salah dan pasti akan ditindaklanjuti kasus-kasus serupa seperti ini berdasarkan prosedur hukum dan tidak bisa langsung melakukan vonis bersalah. Maka, kutipan ini memberi nasehat atau petikan makna bahwa antara masyarakat, polisi dan hukum sendiri harua bekerja sama dan selalu mematuhi hukum yang telah ditetapkan agar negara kita, Indonesia, bebas dari slogan sebagai sarang pembajak.
Hal yang menjadi ironi kembali adalah persoalan tindakan para polisi yang terkesan membiarkan bisnis ilegal tersebut. Polisi pun merasa serba salah dan pasti akan ditindaklanjuti kasus-kasus serupa seperti ini berdasarkan prosedur hukum dan tidak bisa langsung melakukan vonis bersalah. Maka, kutipan ini memberi nasehat atau petikan makna bahwa antara masyarakat, polisi dan hukum sendiri harua bekerja sama dan selalu mematuhi hukum yang telah ditetapkan agar negara kita, Indonesia, bebas dari slogan sebagai sarang pembajak.
KOMENTAR:
Menurut saya pemusnahan yang dilakukan oleh pihak kepolisian merupakan tindakan yang sudah sangat benar, karena pembajakan yang dilakukan sama dengan kita tidak menghargai karya seseorang. Tapi saya tidak dapat memungkiri jika masayarakat juga mendukung akan adanya pembajakan yang dilakukan produsen tersebut karena daya beli masyarakat terhadap DVD, CD, Mp3 bajakan yang tinggi (seperti yang telah dijelaskan dalam artikel) termasuk saya sendiri juga sering membeli barang yang illegal tersebut,hehe. Semua memang benar karena alasan murah dan kualitas gambarnya juga tidak jarang dapat yang bagus tidak kalah dengan yang asli. Pembajakan yang terjadi di Indonesia sudah menjadi seperti budaya dan tradisi yang sudah sangat sulit untuk dihapus. Buktinya walaupun sudah terjaring beberapa kali razia tapi tetap saja produsen dan konsumen tidak kapok. Oleh karena itu, menurut saya kembali ke hokum yang ada di pemerintahan Indonesia untuk bersifat lebih tegas. Peraturan yang sudah ada saja tetap saja dilanggar. Jangan hanya sebatas peraturan saja tetapi dengan tindakan, saya berpendapat lebih efektif jika razia yang dilaksanakan adalah langsung ke tempat produsen yang memproduksinya dan hukuman yang ditetapkan pun harus tegas dan benar-benar dilaksanakan, jangan menjadi hokum yang lembek. Di Negara-negara yang sudah lumayan tegas saja masih saja ada pelanggaran apalagi di Negara yang tidak tegas. Sama saja seperti larangan merokok, tetapi pabrik rokok tidak ditutup buat apa toh, larangan saja tapi pabriknya sendiri masih ada. Buktinya, karena oknum hokum saja sepertinya santai tentu saja masyarakat pun tidak takut dengan hukum, toh mereka pasti berpikir ahh dirazia ini ntar juga bisa bikin lagi. Hukum yang manja membuat masyarakat pun akan manja dengan hukum. Apalagi di Indonesia, masyarakat yang benar-benar sadar hukum sangat sedikit. Jika hukum yang berlaku sangat tegas dan tindakan dari pemerintahan juga tegas saya yakin pembajakan yang terjadi akan berkurang bahkan tidak ada sama sekali karena masyarakat takut dengan hukum. Untuk membuat masyarakat jerat PR dari pemerintah adalah bagaimana membat masyarakat takut dengan hukum.
I Miss You-Miley Cyrus
Sha-la-la-la-la, sha-la-la-la-la
You used to call me your angel
Said I was sent straight down from heaven
You'd hold me close in your arms
I loved the way you felt so strong
I never wanted you to leave
I wanted you to stay here holding me
[CHORUS:]
I miss you
I miss your smile
And I still shed a tear
Every once in a while
And even though it's different now
You're still here somehow
My heart won't let you go
And I need you to know
I miss you, sha la la la la
I miss you
You used to call me your dreamer
And now I'm living out my dream
Oh how I wish you could see
Everything that's happening for me
I'm thinking back on the past
It's true that time is flying by too fast
[CHORUS]
I know you're in a better place, yeah
But I wish that I could see your face, oh
I know you're where you need to be
Even though it's not here with me
[CHORUS x2]
(I miss you)
You used to call me your angel
Said I was sent straight down from heaven
You'd hold me close in your arms
I loved the way you felt so strong
I never wanted you to leave
I wanted you to stay here holding me
[CHORUS:]
I miss you
I miss your smile
And I still shed a tear
Every once in a while
And even though it's different now
You're still here somehow
My heart won't let you go
And I need you to know
I miss you, sha la la la la
I miss you
You used to call me your dreamer
And now I'm living out my dream
Oh how I wish you could see
Everything that's happening for me
I'm thinking back on the past
It's true that time is flying by too fast
[CHORUS]
I know you're in a better place, yeah
But I wish that I could see your face, oh
I know you're where you need to be
Even though it's not here with me
[CHORUS x2]
(I miss you)
Senin, 21 Februari 2011
Intinya adalah Bersyukur Guys….!!!
Seringkali kita tidak merasa percaya diri terhadap apa yang ada pada diri sendiri, padahal semua yang ada pada diri kita adalah ciptaan dari Sang Pencipta Allah SWT. Tapi saya tidak menyalahkan perasaan itu karena saya pribadi pun kerap kali terserang krisis Pede, posisi dimana saya tidak percaya akan kemampuan saya sendiri, tidak merasa bersyukur terhadap apa yang telah ada pada diri saya, suka membandingkan diri sendiri ke orang lain, yang tentu membuat semakin tidak percaya diri Karena merasa apa yang ada pada diri seseorang yang dibanding sangat sempurna dan kepikirian alangkah beruntungnya jika saya bisa menjadi dirinya. Bahkan, merasa sangat benci kepada diri sendiri kenapa saya diciptakan seperti ini, kenapa saya tidak begitu, kenapa saya begini, dan bla bla bla. Sering juga merasa iri dan bahkan dengki kepada orang lain, Astafirullah Haladzim semoga Allah selalu menuntun kita untuk menjauhi sifat tercela itu. Semua hal tersebut tidak bisa dipungkiri, jika datangnya adalah dari diri kita sendiri, perasaan kita sendiri. Kita sendiri yang membuat seolah-olah apa yang telah kita kerjakan itu tidak baik, apa yang ada pada kita seharusnya tidak demikian. Yaaa, semuanya adalah masalah pola pikiri sendiri. Dari pernyataan tersebut saya ingat pepatah mengatakan “ rumput tetangga memang lebih hijau”, nah jika kita selalu membandingkan diri kita kepada orang lain tentu kita akan pernah puas terhadap apa yang telah ada pada diri kita, padahal percayalah bahwa apa yang telah ada itu merupakan hal yang baik bahkan terbaik untuk kita. Permasalahnnya adalah di bagaimana cara kita mensyukuri hal itu.
Saya ambil contoh, dalam hal ini saya sendiri. Saya hanya lah mahasiswi yang biasa-biasa saja, yang juga terlahir dari keluarga biasa saja yang Alhamdulillah diberi rezki oleh Allah hingga masih bisa meneruskan kuliah, saya suka membandingkan kehidupan saya kepada orang lain, teman saya sendiri, anggap saja si X, dia cantik, banyak temannya, berasal dari keluarga yang sangat berkecukupan, dan diberikan otak yang encer pula. Saya seringkali merasa sangat iri kepada dia, saya merasa hidupnya sangat sempurna, apa lagi yang dia harapkan sepertinya semua yang diperlukan di dunia untuk menjadi disukai ada semua dalam dirinya. Yaaa perasaan iri, menyerang batin saya, membuat pikiran dan hati saya bekerja sama untuk menghina diri sendiri, dan muncul kata-kata “coba dia adalah saya, alangkah senangnya saya”. Tapi lepas dari pemikirin tersebut, saya mengajak pikirin saya untuk lebih bersahabat kepada saya, yang mudah2an akan membuat perasaan pun akan berbalik menyemangati saya. Saya berpikir ya dia memang sempurna jika terlihat secara tersirat dan fisik tapi apakah secara tersurat demikian juga, dan apakah rohaninya juga ingin hal itu, Wallah hualam, hanya Tuhan yang tahu dan dia sendiri. Saya kembali memberikan pikiran-pikiran positif kepada diri saya sendiri, seharusnya saya bersyukur hanya menjadi mahasiswi yang biasa saja, sebab tidak menutup kemungkinan jika saya tercipta sangat pintar, saya akan menjadi orang yang sombong, yang mengganggap saya lah yang terpintar, tidak menghormati orang lain karena mereka tidak lebih baik dari saya, naudzubilla. Demikian halnya juga jika saya terlahir dari keluarga kaya, itu akan membuat saya egois, selalu memandang keatas tidak pernah mau melihat kebawah, masa bodoh dengan kehidupan orang lain karena merasa saya lah yang terhormat, Masya Allah. Jadi untuk apa saya menjadi sempurna jika hal itu akan membuat saya dibenci oleh orang lain dan paling utama dibenci oleh Allah.
Ya, semua permasalahannya adalah pada bagaimana selama ini kita mensyukuri apa yang telah di karuniakan oleh Allah kepada kita. Memang manusia diciptakan tidak pernah puas, dikasih A mau B, setelah B terpenuhi ingin C dan seterusnya. Jika kita ingin sukses banyak yang bilang jangan mudah berpuas diri, saya tidak menyalahkan opini tersebut malah memang benar, tapi yang menjadi pertanyaan puas disini apakah kita sudah bersyukur??? Setelah kesuksesan dan kepuasan tersebut sudah didapat apakah kita sudah bersyukur? Nah disinilah yang membuat kita dimana seringkali sudah diberikan kenikmatan oleh Allah, tapi tidak bersyukur menjadikan kita selalu melihat orang lain dan tidak puas dan percaya diri atas apa yang telah kita terima dan dapati padahal apa yang telah diraih itu semata-mata karena diri kita sendiri. Karena kurangnya rasa syukur itu membuat kita selalu tidak puas atas apa yang telah kita capai. Sesungguhnya Allah akan selalu senantiasa menghibahkan nikmatnya kepada umatNya yang selalu bersyukur. Dimana jika kita memiliki usaha dan sukses, jika kita selalu bersyukur maka Allah akan menghadiahkan kepada kita kesuksesan yang bahkan tidak pernah kita minta, itu adalah janji Allah. Jadi, alas an apa lagi yang membuat kita tidak percaya diri???
Sebagai contoh lagi, sebenarnya kita itu cantik, tetapi karena selalu membandingkan diri dengan artis misalnya, jadi merasa tidak cantik dan benci pada wajah kita yang hanya ditambah dengan aksesoris jerawat misalnya, jadi lah kita mengutuk diri sendiri, kenapa saya tidak cantik kenapa saya jerawatan,dll. Tapi apakah kalian benar-benar sangat yakin jika artis itu sangat sangat cantik, ya jika dilihat sekejap mata saja mereka cantik tapi apakah cantik mereka alami? Tentu tidak kan, artis mereka mengguakan topeng, mengenakan berlapis-lapis bedak. Apakah Allah menciptakan kita saat lahir langsung menggunakan make up agar terlihat cantik dan menarik, tidak kan. So, bersyukur lah Guys.
Segala sesuatu jangan hanya melihat keatas, Karena hal itu akan membuat hati kita kan semakin menjauhi rasa syukur, karena apa yang kita lihat itu selalu dalam persepsi kita hal itu lebih baik dari kita, padahal dari lebih baik itu masih ada yang lebih lebih lebih baik lagi. Coba kita melihat kebawah agar kita selalu berucap syukur. Kita dilahirkan sempurna, dengan anggota tubuh yang lengkap. Bagaimana dengan saudara-saudara kita yang terlahir tidak sesempurna kita. Masih berpendapat jika kita tidak cantik dengan kesempurnaan anggota tubuh yang telah diberi oleh Allah?? Bersyukur lah Guys…..!!
Tidak gampang puas memang perlu diterapkan dalam kehidupan untuk kehidupan yang lebih baik, tetapi jangan hal itu membuat kita tidak bersyukur. Jadikan pernyataan tersebut untuk memacu kita untuk meraih kesuksesan dan selalu ingat bersyukurlah. Tidak gampang puas jangan menjadi tidak gampang bersyukur. Setiap hasil yang kita dapat, percayalah itu adalah yang terbaik. Tidak puas dengan hasilnya tapi tetap mensyukuri hal tersebut, karena itu lah karunia yang Allah berikan.
"Sesungguhnya Allah mempunyai karunia terhadap manusia, tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur" (QS. Al-Baqarah 2:243)
Neva Dwineba
21 Februari 2011
Langganan:
Postingan (Atom)
Popular Posts
-
1. Pengertian Harmonisasi Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan kompatibilitas(kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentuk...
-
Setelah membahas mengenai makanan Kas suku Rejang, saya akan berbagi informasi lagi mengenai Bahasa Rejang. Suku Rejang adalah suku asli dar...
-
Bagaimana jika mesin fotocopy yang beroperasi di depan-depan kampus bisa dijalankan dengan tenaga sinar matahari ya??? Pertanyaan diatas ak...
-
Tanggal 3 Oktober 2010 kurang lebih seminggu yag lalu, it's my new life, hari pertama w ngekos, hahaha baru bener2 ngerasa gimana suka d...
-
Kalau membaca judulnya mungkin rada bingung apa Lema itu?? Nah disini saya akan sedikit menjelaskan mengenai lema itu dan berbagi informasi...
-
Blogger pasti banyak yang tidak tahu tahu dimana letak Desa Taba Saling. Desa Taba Saling adalah kampung halaman saya yang terletak di Pro...
-
Menjadi seorang pengusaha kenapa tidak, berwirausaha menjadi alternatif ketika lapangan kerja semakin sedikit. Ditambah lagi persaingan dal...
-
Kabupaten Kepahiang merupakan salah satu kota kecil yang ada di Provinsi Bengkulu (Kampung halaman saya). Jika dari pusat kota Bengk...
-
Cara mengglobalisasikan koperasi, emm sepertinya kalau dilihat kondisi koperasi sekarang sepertinya ...
-
Sebelum kita membahas tentang macam-macam Penalaran, saya ingin bercerita sedikit mengenai penalaran dalam versi saya sendiri. Kita past...
Diberdayakan oleh Blogger.