Sabtu, 17 Desember 2011
Pengontrolan Pengeluaran
Saya membenarkan hukum ekonomi yang menyebutkan bahwa “Semakin besar pendapatan maka semakin besar kebutuhan” sebab dengan bertambahnya pendapatan bertambah juga barang/jasa yang dianggap dibutuhkan, sehingga pengeluaran pun semakin bertambah beriringan dengan bertambahnya pendapatan.
Tetapi jika melihat kondisi ekonomi sekarang hukum ekonomi tersebut seharusnya berubah menjadi “Semakin besar pendapatan makan semakin besar keinginan” Sebagai contoh dengan sejumlah uang yang berbeda maka uang yang dikeluarkan untuk membeli makan pun pasti akan berbeda, kasus pertama dengan uang hanya Rp 10.000,- maka kita pasti bisa mengatur uang tersebut dengan membeli makan yang harganya dibawah Rp 10.000 bahkan mencari harga yang sangat murah dengan porsi yang banyak, sehingga perut kenyang dan uang pun masih bersisa. Pilihannya jatuh membeli makanan di warteg. Tetapi berbeda halnya jika kita memiliki uang sebesar Rp 100.000, pasti keinginan untuk membeli makanannya di café-café atau tempat kuliner yang menyajikan makanan yang cukup unik seperti KFC, Solaria, dll. Pilihan membeli makanan di warteg tentu bukan menjadi pilihan. Dari ilustrasi tersebut dapat disimpulkan jika keinginan akan semakin besar dengan bertambahnya pendapatan.
Keinginan-keinginan inilah apabila tidak bisa diatur secara seefesien mungkin maka akan beresiko terjadinya kelebihan pengeluaran daripada pemasukan yang terjadi, seperti yang disebut pepatah “Besar Pasak Daripada Tiang”. Kasus seperti ini sering terjadi kepada wanita jika dibandingkan dengan laki-laki. Seperti yang sudah diketahui jika wanita mempunyai kebiasan/hobi belanja. Pada saat belanja seringkali membeli barang-barang yang tidak dibutuhkan. Pada saat belanja kita membeli sesuatu yang kita inginkan bukan yang kita butuhkan. Sebenarnya semua bisa disiasati dan diatur supaya kebiasaan belanja tetap bisa dijalankan tanpa membuat kebutuhan yang sesungguhnya terabaikan.
Untuk mengatur keuangan yang lebih memprioritaskan kebutuhan memang cukup sulit melihat sekarang sangat banyak barang-barang yang menggiurkan untuk dimiliki beredar dipasaran. Mulai dari hanya sangat murah sampai dengan harga yang sangat mahal. Ditambah dengan factor gengsi, sehingga menuntut untuk melakukan pengeluaran yang sebenarnya tidak perlu.
Sering juga terjadi penyesalan ketika sesampai dirumah melihat barang yang dibeli, ternyata barang yang dibeli telah dimiliki sebelumnya. Oleh karena itu perlunya pemikiran matang dan pengontrolan yang baik dalam berbelanja sehingga barang yang dibeli tersebut merupakan barang yang memang dibutuhkan bukan dibeli karena emosi dan hasrat berbelanja saja.
Lebih menghargai uang adalah point pertama dalam pengontrolan pengeluaran, dengan menghargai uang yang dimiliki maka didalam pikiran dapat ditanamkan sugesti jika uang yang dimiliki tersebut tidak gampang diperoleh sehingga alangkah sayangnya apabila dihabiskan/dikeluarkan untuk membeli barang-barang yang tidak dibutuhkan. Pikiran tersebut dapat membawa kita untuk memikirkan nasib orang-orang dibawah kita yang untuk makan saja mereka tidak mempunyai uang.
Point kedua adalah membuat daftar kebutuhan-kebutuhan pokok yang memang harus dipenuhi. Dengan memiliki daftar ini maka kita bisa mengontrol kebutuhan-kebutuhan yang sudah terpenuhi dan yang belum terpenuhi. Apabila ada kebutuhan pokok yang belum terpenuhi maka melalui daftar ini kita bisa mengetahui barang yang memang dibutuhkan, dan prioritas utamanya memenuhi kebutuhan tersebut terlebih dahulu.
Point ketiga adalah menetapkan jumlah maksimal pengeluaran yang dilakukan didalam jangka waktu tertentu, jangka waktu ini disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing tetapi lebih baik ditetapkan langsung pengeluaran selama sebulan agar bisa lebih terkontrol. Tetapi harus dilakukan dengan sungguh-sungguh dan prinsip yang kuat untuk melakukan pengeluaran yang tidak lebih dari batas maksimal tersebut.
Point keempat adalah menyisihkan beberapa persen dari sejumlah uang yang dimiliki untuk ditabung. Tidak ada penjelasan yang terlalu spesifik untuk kata menabung, karena menabung adalah hal kecil yang berefek besar dikemudian hari. Dengan menabung kita memiliki investasi pribadi yang bisa digunakan pada kondisi-kondisi darurat yang kemungkinan terjadi.
Point kedua merupakan kunci utama dalam pengontrolan pengeluaran sebab dengan lebih memprioritaskan kebutuhan daripada keinginan maka perputaran pengeluaran dapat dikontrol dengan sebaik mungkin.
Euforia Sea Games 2011
Pada bulan November 2011 yang lalu kita menjadi tuan rumah Sea Games yang digelar di dua kota sekaligus yaitu Palembang dan Jakarta. Kemegahan Sea Games ini sangat terasa khususnya pada saat pesta pembukaan dan penutupan Sea Games yang sangat megah dan hysteria. Semua orang larut dalam perayaan yang sangat suka cita, khususnya Indonesia karena pada pagelaran Sea Games ini Indonesia menjadi juara umum dengan perolehan medali emas paling banyak J.
Sea Games kali terasa sangat berbeda khususnya untuk cabang olahraga sepak bola, sebab untuk sekian lamanya Indonesia bisa mengalahkan Thailand yang menjadi primadona sepak bola dalam perhelatan Sea Games sebelumnya. Dengan mengalahkan Thailand maka Indonesia bisa masuk semifinal dan merebutkan juara grup melawan Malaysia tetapi sayangnya Indonesia kalah 0-1. Pada saat final Indonesia kembali bertemu dengan Malaysia dan harus menyerahkan medali emas untuk cabang sepak bola kepada Malaysia setelah dikalahkan dalam adu pinalti. Tim U23 Indonesia ini mendapat perhatian dari masyarakat sebab dibandingkan dengan timnas sebelumnya timnas Indonesia sekarang memiliki bakat-bakat yang cukup diperhitungkan dari lapangan hijau. Tetapi sayangnya, dewi fortuna belum berpihak sehingga gelar juara masih belum bisa digenggam.
Tetapi sayangnya, suka cita Sea Games ini tercoreng dengan adanya tindakan korupsi yang dilakukan oleh pejabat-pejabat negara yang mendapatkan kepercayaan untuk mengatur jalannya perlehatan Sea Games ini. Banyak hal yang mengecewakan terjadi pada Sea Games ini seperti yang diberitakan jika gedung untuk cabang aquatic yang berada di Palembang mengalami keretakan, padahal tempat tersebut baru saja dibangun. Ini membuktikan jika, pembangunan yang dilakukan tergesa-gesa tanpa memikirkan kualitas. Padahal perencanaan pembangunan dilakukan jauh sebelum Sea Games akan dimulai.
Rabu, 23 November 2011
TEHNIK PENGUMPULAN DATA
A. Angket
Angket adalah tehnik pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi sendiri oleh responden.
Keuntungan tehnik angket adalah :
a. Angket dapat menjangkau sampel dalam jumlah besar karena dapat dikirimkan melalui pos.
b. Biaya yang diperlukan untuk membuat angket relative murah.
c. Angket tidak terlalu menganggu responden karena pengisiannya ditentukan oleh responden sendiri sesuai dengan kesediaan waktunya.
Kerugian tehnik angjet adalah :
a. Jika angket dikirimkan melalui pos, maka persentase yang dikembalikan relative rendah.
b. Angket tidak dapat digunakan untuk responden yang kurang bisa membaca dan menulis.
c. Pertanyaan-pertanyaan dalam angket dapat ditafsirkan salah dan tidak ada kesempatan untuk mendapat penjelasan.
Pertanyaan dalam instrument dibedakan menjadi pertanyaan terbuka dan pernyataan tertutup. Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang jawabannya tidak disediakan sehingga responden bebas menuliskan jawabannya sendiri. Pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang jawabannya sudah disediakan sehingga responden hanya tinggal memilih salah satu jawaban yang sudah disediakan dengan memberikan tanda.
Dalam membuat jawaban alternative untuk pertanyaan tertutup atau dalam penggolongan jawaban yang diberikan pada pertanyaan terbuka, perlu memperhatikan ketentuan sebagai berikut:
a. Penggolongan hanya didasarkan atas satu prinsip atau satu dimensi
b. Golongan-golongan yang dibuat harus saling meniadakan
c. Golongan-golongan yang dibuat harus menyeluruh
Pedoman dalam membuat pertanyaan atau pernyataan untuk instrument penelitian (Rubin & Babbie, 1989):
a. Pertanyaan atau pernyataan yang dibuat harus jelas dan tidak meragukan.
b. Hindari pertanyaan atau pernyataan ganda.
c. Responden harus mampu menjawab.
d. Pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan harus relevan.
e. Pertanyaan atau pernyataan yang pendek adalah yang terbaik.
f. Hindari pertanyaan, pernyataan, atau istilah yang bias, termasuk tidak menanyakan pertanyaan atau mengajukan pernyataan yang sugestif.
B. Wawancara
Wawancara adalah pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara kepada responden, dan jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam dengan alat perekam.
Keuntungan wawancara adalah :
a. Wawancara dapat digunakan pada responden yang tidak bisa membaca dan menulis.
b. Jika ada pertanyaan yang belum dipahami, pewawancara dapat segera menjelaskannya.
c. Wawancara dapat mengecek kebenaran jawaban responden dengan mengajukan pertanyaan pembanding, atau dengan melihat wajah atau gerak-gerik responden.
Kerugian wawancara adalah :
a. Wawancara memerlukan biaya yang sangat besar untuk perjalanan dan uang harian pengumpul data.
b. Wawancara hanya dapat menjangkau jumlah responden yang lebih kecil.
c. Kehadiran pewawancara mungkin menganggu responden.
Daftar pertanyaan untuk wawancara disebut interview schedule. Sedangkan catatan garis besar tentang pokok-pokok yang akan ditanyakan disebut pedoman wawancara (interview guide).
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan penerimaan dan kerja sama yang baik dari responden :
a. Penampilan fisik.
b. Sikap dan tingkah laku pewawancara.
c. Identitas, pewawancara harus memperkenalkan diri.
d. Persiapan, pewawancara harus memahami dan menguasai apa yang akan ditanyakan.
Apabila jawaban atau tanggapan responden tidak jelas untuk dimasukkan kedalam kategori yang mana dari sejumlah kategori yang sudah disediakan, pewawancara mengulangi jawaban atau tanggapan yang diberikan responden dan kemudian menanyakan kepada responden kategori mana yang menurut responden paling sesuai untuk jawaban atau tanggapannya tersebut.
C. Observasi
Observasi adalah pengamatan dengan menggunakan indera penglihatan yang berarti tidak mengajukan pertanyaan-pertanyaan.
Keuntungan Observasi :
a. Data yang diperoleh adalah data yang segar dalam arti data yang dikumpulkan diperoleh dari subyek pada saat terjadinya tingkah laku.
b. Keabsahan alat ukur dapat diketahui secara langsung.
Kerugian Obseravsi :
a. Untuk memperoleh data yang diharapkan, maka pengamat harus menunggu dan mengamati sampai tingkah laku yang diharapkan terjadi.
b. Beberapa tingkah laku, seperti tingkah laku criminal atau yang bersifat pribadi, sukar atau tidak mungkin diamati bahkan bisa membahayakan jika diamati.
Berdasarkan keterlibatan pengamatan dalam kegiatan-kegiatan orang yang diamati, obeservasi dapat dibedakan menjadi :
a. Observasi partisipan (participant observation)
b. Observasi takpartisipan (nonparticipant observation)
Berdasarkan cara pengamatan yang dilakukan, observasi juga dibedakan menjadi, obervasi tak berstruktur dan observasi berstruktur.
D. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi adalah tehnik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan kepada subjek penelitian.
Keuntungan studi dokumentasi :
a. Untuk subyek penelitian yang sukar atau tidak dapat dijangkau seperti para pejabat, studi dokumentasi dapat memberikan jalan untuk melakukan penelitian.
b. Takreatif, karena studi doukmentasi tidak dilakukan secara langsung dengan orang, maka data yang diperlukan tidak terpengaruh oleh kehadiran peneliti atau pengumpul data.
c. Analisis longitudinal, untuk studi yang bersifat longitudinal, khususnya yang menjangkau jauh ke masa lalu, maka studi dokumentasi memberikan cara yang terbaik.
d. Besar sampel, dengan dokumen-dokumen yang tersedia, tehnik ini memungkinkan untuk mengambil sampel yang lebih besar karena biaya yang diperlukan relative kecil.
Kerugian studi dokumentasi :
a. Bias, karena dokumen yang dibuat tidak untuk keperluan penelitian.
b. Tersedia secara selektif, tidak semua dokumen dipelihara untuk dapat dibaca ulang oleh orang lain.
c. Tidak lengkap, karena tujuan penulisan dokumen berbeda dengan tujuan penelitian.
d. Format yang tidak baku, sejalan dengan maksud dan tujuan penulisan dokumen yang berbeda dengan tujuan penelitian, maka formatnya juga dapat bermacam-macam sehingga bisa mempersulit pengumpulan data.
Sumber: Metode Penelitian Sosial. Dr.Irawan Soehartono terbitan tahun 1995. Penerbit PT Remaja Rosck Bar
Jumat, 11 November 2011
11-11-11
Selamat tanggal cantik blogger.....
Hari ini kalender menunjukkan tanggal 11 November 2011 >>11-11-11<< di hari jumat..
Dengan fenomena tanggal cantik ini, pasti orang-orang dengan cara mereka masing-masing untuk mengabadikan tanggal langka ini.
Pada hari ini pasti KUA dan rumah sakit ramai dengan konsumen sebab banyak yang akan menikah pada tanggal sekarang, dan melahirkan anak pada tanggal sekarang (dengan operasi caesar,pastinya).
Saya pribadi tidak menyalahkan tindakan tersebut, sebab tanggal ini memang sangat cantik sehingga cocok untuk dijadikan simbol seperti tanggal kelahiran, pernikahan, dll. Tapi ada salah satu artikel yang saya baca menurut Fengsui kalau yang menikah pada tanggal 11-11-11 akan membawa sial loch. Percaya tidak percaya sebab dalam islam juga tidak ada hari yang tidak baik bukan, semuanya kembali kepada Allah SWT.
"selamat hari tanggal cantik yaa semua..."
Kamis, 10 November 2011
Dampak Iklan di Televisi
Iklan yang ditampilkan pada saat jeda dalam sebuah acara TV merupakan media komersial bagi produsen-produsen suatu barang yang mereka ciptakan. Dengan adanya iklan tersebut, promisi produk/jasa yang akan mereka jual dapat optimal karena pengenalan produknya berlangsung cepat melalui media televisi serta bentuk penyampaiannya akan dibuat semenarik mungkin supaya bisa menarik perhatian konsumen.
Bagi produsen barang/produk, melalui media promosi dengan iklan ini akan berdampak positif terhadap mereka dalam penjualan produk/jasa mereka. Dilihat dari frekuensi seseorang menyaksikan acara televisi, maka media iklan di televisi ini sangat lah efektif dibandingkan dengan iklan pada majalah, surat kabar, famplet,dll. Kemudian, oarang kecenderungan lebih mudah tertarik terhadap sesuatu melalui media visual, sebab kembali ke atas yaitu media visual lebih menarik perhatian.
Tetapi, dengan bertambahnya pengaruh dari luar khususnya untuk orang-orang indonesia yang sekarang rata-rata berkiblat ke negara barat, ada beberapa iklan yang menurut saya jauh dari ciri kebudayaan Timur, sehingga ini akan menimbulkan faktor negatif bagi yang menyaksikannya khusunya bagi anak-anak yang cenderung mengikuti apa yang mereka lihat. Disini saya ambil contoh, dari pakaian yang artis/pemeran dalam iklan tersebut, banyak yang menggunakan pakaian yang sangat minim. Serta isi yang disampaikan dalam iklan tersebut sering bertolak belakang dengan kenyataan yang sesungguhnya. Contohnya, iklan sampo, apabila disimpulkan isinya menyatakan bahwa rambut yang cantik adalah rambut yang lurus seperti direbonding, sehingga timbul pertanyaan, berarti rambut yang keriting tidak cantik? Serta iklan sabun yang menyerukan untuk membuat kulit supaya putih seperti orang Jepang, bukankah kulit Indonesia lebih unik yaitu berkulit sawo matang. Sehingga berdampak negatif, yaitu membuat sugesti penonton untuk menerapkan seperti itu dan efeknya seolaj-olah kita tidak menerima diri kita apa adanya karena berusaha untuk membuat diri kita seperti yang dideskripsikan di iklan.
Menurut pendapat saya, seharusnya iklan-iklan yang ditampilkan didalam televisi harus lebih berkualitas, jangan hanya berfungsi untuk mempromosikan barang/jasa saja tetapi juga penyampaian dalam iklannya khususnya produk/jasa berasal dari negara kita sendiri Indonesia lebih mengkomersilkan apa adanya Indonesia sehingga iklan tersebut selain memamerkan produk juga menampilkan ciri khas yang dimiliki oleh Indonesia.
Sudah banyak iklan yang seperti itu, seperti iklan salah satu minuman yang menampilkan keindahan Indonesia, serta kebudayan-kebudayaan yang ada di Indonesia contohnya pencak silat. Sehingga apa yang disajikan didalam iklan tersebut bukan saja akan menarik perhatian warga lokal tapi juga akan menarik bagi orang luar.
Minggu, 06 November 2011
Menciptakan Mesin Fotocopy Ramah Lingkungan? Hemm Why not..
Bagaimana jika mesin fotocopy yang beroperasi di depan-depan kampus bisa dijalankan dengan tenaga sinar matahari ya???
Pertanyaan diatas akan menjadi tema tulisan saya karena melihat usaha fotocopy yang semakin banyak saat ini dan dampaknya untuk bumi, saya jadi terpikirkan jika bukankah sudah ada mobil yang diciptakan tidak menggunakan bahan bakar, diganti dengan pemanfaatan tenaga sinar matahari bahkan ada juga yang sudah menciptakan rumah yang menggunakan tenaga sinar matahari. Kenapa tidak bisa diperlakukan hal yang sama dengan mesin fotocopy?
Didekat setiap kampus di Indonesia pasti ada usaha untuk jasa fotocopy, fungsinya salah satunya adalah bagi mahasiswa yang malas mencatat materi, modal dengan beberapa ratus perak memfotocopy catatan teman, hehe. Nah, coba saja hitung setiap usaha jasa tersebut memiliki 2 mesin fotocopy, jika terdapat 5 usaha ini maka ada 10 mesin fotocopy yang dijalankan, pengoperasiannya pun pasti kurang lebih 24jam non stop memperhitungkan jumlah orang yang menggunakan jasa tersebut. Itu baru usaha yang posisinya dekat dengan kampus. Berapa jumlah energy bumi yang terbuang dari pemakaian listrik?
Energy yang terpakai tersebut baru dari 10 mesin fotocopy, bagaimana jika diakumulasikan dengan semua jumlah mesin fotocopy yang ada di semua Indonesia dan dunia, alhasil wooow pasti banyak energy yang menguap sia-sia.
Kampanye untuk menyelamatkan bumi rata-rata sosialisasinya terhadap pemakaian listrik seperti : mematikan lampu, langsung melepaskan charge apabila sudah dipakai dan aksi menanam pohon kembali. Sepertinya untuk pemakaian mesin fotocopy kurang ada sosialisasinya. Jasa ini pendapat saya perlu juga diperhatikan karena banyak materi utama yang digunakan menyebabkan Global warming yaitu kertas dan pemakaian mesin fotocopy itu sendiri.
Untuk jasa fotocopy ini, berapa ribu lembar kertas yang digunakan, belum lagi kertas yang rusak dan tidak bisa digunakan, dan penyetakan yang salah. Serta pemakaian mesin fotocopy yang kurang lebih 24jam non stop. Dengan penciptaan mesin fotocopy yang ramah lingkungan, contohnya dengan penggunaan sinar matahari saya rasa akan sangat membantu mengurangi pemanasan global.
Tapi untuk merealisasikannya tentu tidak gampang seperti membalikkan tangan, tetapi kenapa tidak dicoba, ayo bagi intelek-intelek muda Indonesia mari kita ciptakan semakin banyak mesin-mesin yang ramah lingkungan untuk mengurangi pemanasan global yang mengancam kelangsungan kehidupan anak cucu kita nanti. Untuk membuatnya kenyataan sebelumnya juga harus ditanamkan kesadaran kepada diri masing-masing individu sebab tanpa kesadaran itu sendiri maka mesin-mesin yang ramah lingkungan tidak akan pernah tercipta sampai kapanpun J
“many ways we can do to reduce global warming”
Sabtu, 05 November 2011
Proposal / Usul
1. Pengertian Usul/Proposal
Proposal adalah suatu saran atau permintaan kepada seseorang atau suatu badan untuk mengerjakan atau melakukan suatu pekerjaan. Dapat pula terjadi bahwa usul atau proposal itu sama sekali tidk dimaksudkan untuk dikerjakan oleh orang tau badan yang mengajukan usul tersebut, tetapi dengan maksud agar orang atau badan yang menerima usul itu dapat melakukan apa yang diharapkan dalam proposal tersebut.
2. Sifat dan Jenis Usul/Proposal
Proposal dibuat berdasarkan sesuatu yang belum ada. Walaupun barang yang diusulkan itu belum ada, penulis proposal harus merangkaikannya sedemikian rupa sehingga dapat meyakinkan penerima usul. Macam-macam bidang yang dewasa ini bisa dijadikan sasaran usul yang bersifat bisnis antara lain; penelitian, pengembangan, perencanaan dan pemasaran.
Sama dengan laporan, proposal masih dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk yaitu proposal formal, semi formal dan non formal .
a. Proposal Formal
Proposal formal pun harus memenuhi persyaratan tertentu. Sekurang-kurangnya ada tiga bagian utama, yaitu Bagian Pelengkap Pendahuluan, Isi Usul, dan Bagian Pelengkap Penutup.
a.1 Bagian Pelengkap Pedahuluan
a.1.1 Surat Pegantar atau Memorandum Pengantar
Berfungsi sama dengan peyerahan atau surat pengantar pada sebuah laporan
Berfungsi sama dengan peyerahan atau surat pengantar pada sebuah laporan
a.1.2 Sampul dan Halaman Judul
Sampul dan halaman judul sebenarnya berbeda. Namun supaya pembaca dapat mlihat dengan segera apa isi suatu buku atau sebuah dokumenm maka sampul buku atau dokumen itu diberikan pula teks seperti tertera pada halaman judul. Pada sampul atau halaman judul dicantumkan identifikasi jenis tulisan yaitu proposal, judul proposal, nomor pengenal kalau ada, yang biasanya dihubungkan dengan nomor penawaran.
a.1.3 Ikhtisar atau Abstrak
Menyampaikan inti sari dari masalah dan cara pemecahan yang disampaikan dalam usul tersebut.
a.1.4 Daftar Isi
Memuat rekapitulasi dari semua judul utama dan judul bawahan yang terdapat dalam seluruh proposal itu.
a.1.5 Penegasan Permohonan
penegasan mengenai permintaan dapat dimasukkan dalam ikhtisar. Tetapi bila usul yang disampaikan itu cukup panjang, lebih baik bagian ini diberikan tempat tersendiri.
a.2 Isi Proposal
Memuat uraian yang terperinci dari pekerjaan atau tugas yang akan dillakukan. Masalah-masalah yang akan dikerjakan itu berbeda-beda sifatnya, di samping itu situasinya pun tidak sama bahkan pada pekerjaan-pekerjaan yang dianggap sejenis.
a.2.1 Pembatasan Masalah
Pembatasan pengertian atas masalah yang dihadapi merupakan suatu hal yang pertama-tama harus dilakukan. Dengan batasan yang diberikan pada awal proposal itu, dapat diletakkan landasan pengertian yang sama antara kedua belah pihak. Dalam hal ini penerima usul adalah orang atau badan yang telah menyampaikan penawaran kepada umum sehingga dengan sendirinya sudah mengetahui persoalannya, tetapi dapat juga penerima usul sama sekali belum menyadari adanya persoalan itu.
Apabila proposal semata-mata berasal dari inisiatif penulis, maka penulis proposal harus berusaha sungguh-sungguh untuk meyakinkan penerima proposal bahwa benar terdapat masalah yang harus diatasi demi kelangsungan hidup perusahaannya atau badan yang dipimpinnya.
a.2.2 Latar Belakang
Sejarah atau latar belakang masalah yang diuraikan perlu pula dikemukakan. Apa yang terjadi sekarang atau nanti, tidak dapat terlepas dari perkembangan atau sejarahnya pada masa lampau.
a.2.3 Luas Lingkup
Membatasi luas lingkup persoalan yang dihadapi akan membawa manfaat sekurang-kurangnya dalam dua hal. Pertama penulis proposal akan dapat melihat dudul persoalannya dengan jelas, sehingga dapat menyampaikan deskripsi yang konkrit dan jelas. Di pihak lain pembatsan luas lingkup ini penting bagi penulis. Bila penulis tidak member batasan maka penerima proposal akan melakukan tuntutan-tuntutan tertentu di kemudian hari.
a.2.4 Metodologi
Kerangka teoritis yang dipergunakan oleh penulis untuk menganalisa, mengerjakan atau membatasi masalah yang dihadapi. Kerangka teoritis merupakan metode-metode ilmiah yang akan diterapkan dalam pelaksanaan tugas.
a.2.5 Fasilitas
Penulis proposal perlu menggambarkan bermacam-macam fasilitas yang dimilikinya untuk lebih meyakinkan penerima proposal bahwa tawaran mereka memang benar-benar serius dan mereka pasti sanggup mengerjakannya dengan baik.
a.2.6 Personalia
Penulis proposal harus menyertakan daftar susunan personalia, baik yang bekerja penuh maupun tidak, dengan gelar dan keahlian serta pengalamannya masing-masing. Bila perlu daftar personalia ini dilengkapi dengan riwayat hidup, pendidikan dan pekerjaan.
a.2.7 Keuntungan dan Kerugian
Untuk meyakinkan penerima proposal bahwa biaya yang akan dikeluarkan tidak akan sia-sia dengan hasil yang diperoleh. Keuntungan yang diperoleh dapat bersifat keuntungan yang memang lagsung diharapkan.
a.2.8 Lama Waktu
Harus menjelaskan lama waktu pekerjaan akan diselesaikan
a.2.9 Biaya
Perincian biaya harus benar-benar digarap dalam proposal ini sehingga dapat meyakinkan penerima proposal. Yang lebih diinginkan agar semua pos pembiayaan diberikan perincian tersendiri.
a.2.10 Laporan
Untuk mengikuti tahap pelaksanaan dengan cermat, penulis proposal juga memperkirakan tahap-tahap pelaporan kemajuan pekerjaan yang akan dikerjakannya.
a.3 Bagian Pelengkap Penutup
Bagian ini sama dengan laporan dan tulisan formal lain, berisi bahan kepustakaan, lampiran-lampiran gambar, tabel, dan sebagainya yang dipergunakan dalam proposal.
b. Proposal Non Formal
Proposal non formal terkadang disampaikan juga dalam bentuk memorandum atau surat. Bentuk yang non formal bukan hanya dipakai sebagai latihan bagi mahsiswa, tetapi dipergunakan juga dalam dunia usaha. Sebuah proposal non formal mengandung:
b.1 Masalah
Penulis harus mengadakan identifikasi masalah yang dihadapi dengan cermat, menggambarkan latar belakang atau sejarah persoalan yang dihadapi. Serta menunjukkan betapa pentingnya masalah itu dilaksanakan.
b.2 Saran pemecahan
Saran-saran yang disampaikan untuk memecahkan masalah yang dihadapi, merupakan inti dan sasaran utama dari setiap proposal. Penulis berusaha menampilkan jalan-jalan keluar yang dianggapnya paling baik untuk mengatasi atau menyelesaikan pekerjaan yang dihadapi.
b.3 Permohonan
Penulis menyampaikan permohonan untuk melaksanakan pekerjaan yang khusus, atau bersedia menyampaikan informasi yang diperlukan untuk keluar dari masalah yang dihadapi.
sumber : Gorys Keraf.1994.Komposisi.NTT=Penerbit Nusa Indah
Jumat, 04 November 2011
Menjadi Seorang Wirausaha
Menjadi seorang pengusaha kenapa tidak, berwirausaha menjadi alternatif ketika lapangan kerja semakin sedikit. Ditambah lagi persaingan dalam memasuki dunia kerja semakin banyak pula, setiapa universitas di Indonesia pasti akan meluluskan ratusan bahkan ribuan mahasiswanya. Di Indonesia mempunyai ratusan universitas, dari negeri sampai swasta bahkan ada universitas baru yang dibangun sedangkan lapangan kerja yang disediakan sangat sedikit. Efek sampingnya tentu saja bertambahnya pengangguran setiap tahunnya, dan yang lebih memperhatikannya banyak yang mencela pengangguran padahal menjadi pengangguran bukanlah pilihan mereka.
Dengan menjadi wirausaha, kita membuka lapangan kerja sendiri. Jika, usaha yang dijalankan menjadi besar tidak menutup kemungkinan dapat menjadi lapangan kerja untuk orang lain. Kita untung, orang lain pun untung. Didukung dengan teknnolgi yang sudah berkembang pesat, menjadi wirausaha sangat mudah cukup bermodal internet dan alamat blog kita sudah bisa menjadi wirausaha seperti contoh; online shop.
Kemudian, secara akademis menjadi satu alasan untuk berwirausaha, saya termasuk mahasiswa yang biasa-biasa saja, nilai yang didapat pas berada dititik standar bahkan mungkin dibawah, bukankah untuk menjadi karyawan memerlukan nilai yang cukup baik dan mempunyai skill tambahan. apabila semua persyaratan tersebut bernilai 10, maka saya hanya punya skor 5 saja pas dititik standar. Jika ada yang punya nilai 7, tentu yang direkrut adalah orang bernilai 7. Mengutip pernyataan dosen mata kuliah Perbankan “ Mahasiswa yang mempunyai nilai rata-rata A dan sangat menaati peraturan cocoknya menjadi Dosen, mahasiswa yang mempunyai nilai rata-rata B tapi tidak berani mengambil resiko lebih sesuai menjadi karyawan, sedangkan mahasiswa yang kecendrungan suka memberontak dan nilainya rata-rata C sesuai menjadi wirausaha karena mentalnya suka mengambil resiko”
Dalam kehidupan sehari-hari pun saya termasuk orang yang kurang suka jika diperintah, diperintah oleh orang tua saja suka ogah-ogahan apalagi diperintah orang lain. Bukankaha kalau menjadi karyawan kita akan menjadi suruhan dari atasan. Jika sudah berkeluarga pun sepertinya sebagai wanita lebih cocok menjadi wirausaha sebab banyak pekerjaan wirausaha yang bisa dilakukan dirumah sehingga waktu untuk bersama keluarga khususnya anak-anak akan banyak.Tetapi, meskipun demikian saya tidak menutup kemungkinan untuk menjadi karyawan biasa sebab kita hanya bisa berencana sedangkan penentuannya adalah Allah SWT.
LAPORAN
1. Pengertian
Laporan merupakan suatu jenis dokumen yang bentuknya bervariasi. Laporan merupakan unsur yang sangat penting, terutama dalam menyusun kebijaksanaan-kebijaksanaan.
Dapat disimpulkan bahwa laporan adalah suatu cara komunikasi dimana penulis menyampaikan informasi kepada seseorang atau suatu badan karena tanggungjawab yang dibebankan kepadanya. Karena laporan yang dimaksud sering mengambil bentuk tertulis, maka dapat pula dikatakan bahwa laporan merupakan suatu macam dokumen yang menyampaikan informasi mengenai sebuah masalah yang telah atau tengah diselidiki, dalam bentuk fakta-fakta yang diarahkan kepada pemikiran dan tindakan yang akan diambil.
2. Dasar-dasar Laporan
a) Pemberi Laporan
Pemberi laporan dapat berupa perseoranganm sebuah panitia yang ditugaskan untuk maksud tertentu. Atau laporan dapat pula dibuat oleh perorangan atau badan kepada seseorang atau instasi yang dianggap perlu mengetahuinya walaupun tidak diminta.
b) Penerima Laporan
Laporan bukan hanya dibuat oleh seseorang atau suatu badan, tetapi laporan juga ditujukan atau akan disampaikan kepada seorang atau suatu badan. Yang menerima laporan itu adalah orang atau badan yang menugaskan, atau orang atau badan yang dianggap perlu medapatkan laporan itu.
c) Tujuan Laporan
Tujuan laporan umumnya berkisar pada hal-hal berikut : untuk mengatasi suatu masalah, untuk mengambil suatu keputusan yang lebih efektif, mengetahui kemajuan dan perkembangan suatu masalah, untuk mengadakan pengawasan dan perbaikan, untuk menentukan teknik-teknik baru,dsb.
3. Sifat Laporan
Sebuah laporan akan dianggap baik atau buruk tergantung dari keberhasilannya dalam memenuhi fungsiya yaitu memperngaruhi pembaca seperti yang diharapkan.
a) Lapran harus Baik
Laporan yag baik harus ditulis dalam bahasa yang baik dan jelas. Isinya harus diurutkan dan dikembangkan sedemikian rupa sehingga dapat masuk akal
b) Laporan harus mengandung imajinasi
Pelapor harus tahu secara tepat siapa yang akan menrima laporan
c) Laporan harus sempurna dan komplit
Laporan tidak boleh ada hal-hal yang diabaikan bila hal-hal itu diperlukan untuk memperkuat kesimpulan dalam laporan itu.
d) Laporan harus disajikan secara menarik
Laporan mampu menarik perhatian penerima laporan yang biasanya ditimbun kesibukan hariannya. Laporan itu menarik bukan karena penerima laporan memerlukan laporan itu, tetapi karena nilaiya bagi orang itu.
4. Macam-macam Laporan
a) Laporan berbentuk Formulir Isian
Laporan semacam ini biasanya bersifat rutin, dan seringkali berbentuk angka-angka. Walaupun laporan berbentuk angka-angka itu bukan merupakan tulisan, namun semua angka itu harus dilakukan dengan secermat-cermatnya.
b) Laporan berbentuk Surat
Laporan yang mengambil bentuk ini tidak jauh beda dengan surat biasa, kecuali bahwa ada sesuatu objek yang ingin disampaikan agar dapat diketahui oleh penerima laporan.
c) Laporan berbentuk Memorandum
Laporan yang berbentuk saran, nota, dan catatan pendek, mirip denan laporan berbentuk surat tetapi lebih singkat. Laporan berbentuk memorandum biasanya dipergunakan untuk suatu laporan yang singkat dalam bagian-bagian suatu organisasi, atau antara atasan dan bawahan dalam suatu hubungan kerja.
d) Laporan Perkembangan dan Laporan Keadaan
Laporan perkembangan adalah suatu macam laporan yang bertujuan untuk menyampaikan perkembangan, perubahan, tau tahap mana yang sudah dicapai dalam usaha untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan. Laporan keadaan adalah laporan yang mengandung konotasi bahwa tujuan laporan itu adalah menggambarkan kondisi yang ada pada saat laporan itu dibuat.
e) Laporan Berkala
Laporan ini dibuat dalam hubungan dengan sebuah proyek, maka dapat juga dinamakan laporan perkembangan.
f) Laporan Laboratoris
Laporan untuk menyampaikan hasil dari percobaan atau kegiatan yang dilakukan dalam laboratoria. Sebab itu seringkali laporan ini hanya memuat percobaan-percobaan yang telah dilakukan. Kerangka laporan laboratories adalah :
(1) Halaman judul
(2) Obyek atau tujuan
(3) Teori
(4) Metode
(5) Hasil-hasil yang dicapai dalam percobaan
(6) Diskusi
(7) Kesimpulan
(8) Apendiks
(9) Data asli
g) Laporan formal dan semi-formal
Laporan formal adalah laporan yang memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu antara lain :
(1) Harus ada halaman judul
(2) Biasanya ada sebuah surat penyerahan
(3) Selalu memiliki sebuah daftar isi
(4) Ada sebuah ikhtisar
(5) Ada bagian yang disebut pendahuluan
(6) Bila ada kesimpulan dan saran biasanya diberi judul tersendiri
(7) Isi laporan yang terdiri dari judul-judul dengan tingkat yang berbeda
(8) Nada yang digunakan adalah resmi, gayanya bersidat impersonal
(9) Jika perlu disertai tabel-tabel dan angka-angka
(10)Didokumentasikan secara khusus
Apabila ada satu atau dua syarat yang disebut diatas tidak dipenuhi maka laporan itu dinamakan laporan semi-formal.
5. Struktur Laporan Formal
Struktur laporan, seperti juga karangan lainnya yang berbentuk buku harus meliputi dua unsure-unsur berikut :
A | B |
Halaman Judul Daftar Isi Ikhtisar atau Abstrak Pendahuluan Isi Laporan Kesimpulan Saran ( Rekomendasi ) Apendiks Bibliografi | Halaman Judul Daftar Isi Ikhtisar atau Abstrak Kesimpulan Saran (Rekomendasi) Pendahuluan Isi Laporan Apendiks Bibliografi |
a) Halaman Judul
Memuat pokok atau topic laporan, kedua, orang atau badan yang akan menerima laporan, ketiga, orang atau badan yang membuat laporan, dan keempat, penanggalan laporan.
b) Surat Penyerahan
Berfungsi sebagai kata pengantar pada sebuah buku. Sifat dan panjangnya berbeda-beda sesuai dengan tujuan dan sifat topiknya.
c) Daftar isi
Memuat rekapitulasi dari semua judul yang ada dalam laporan.
d) Ikhtisar dan Abstrak
Pengertian ikhtisar merupakan suatu bagian dari tulisan yang menyampaikan suatu informasi yang penting dari sebuah laporan dalam bentuk yang sangat singkat. Sedangkan Abstark merupakan suatu bagian uraian yang sangat singkat, jarang lebih panjang dari enam atau delapan baris, bertujuan untuk menerangkan kepada pembaca aspek-aspek mana yang tercakup dalam sebuah uraian tanpa berusaha mengatakan apa yang dibicarakan mengenai aspek-aspek itu.
e) Pendahuluan
Judul pendahuluan dibagi-bagi tas beberapa judul bawahan yang masing-masing dijelaskan lebih lanjut dalam satu atau dua alenia. Judul bawahan tersebut misalnya; Maksud dan Tujuan, Luas lingkup, Sumber Informasi, Autorisasi, Kapan tugas dilaksanakan.
f) Isi Laporan
Menyangkut inti persoalan, dan segala sesuatu yang bertalian dengan persoalan tersebut. Sebab itu isi laporan dapat meliputi; hasil pengamatan mengenai fakta-fakta yang dilaporkan, pencocokan fakta dengan data yang telah ada sebelum satuan tugas melaksanakan kewajibannya. Semua masalah yang diperkirakan akan membantu atau menghambat pemecahan masalahnya, pembahasan dan hasil pembahasan mengenai pokok persoalan yang akan dilaporkan.
g) Kesimpulan dan Saran
Seringkali pemberi tugas atau penerima laporan tidak dapat membaca seluruh laporan karena hatus mengambil tindakan segera, oleh sebab itu yag penting baginya adalah kesimpulan dan saran-saran.
h) Bagian Pelengkap
Pada umumnya sesudah menyampaikan kesimpulan dan saran, laporan itu secara definitive juga selesai. Tetapi seringkali ada beberapa bagian tambahan yang dianggap perlu ada untuk melengkapi laporan.
6. Bahasa Sebuah Laporan
Bahasa yang dipergunakan dalam sebuah laporan formal haruslah bahasa yang baik, jelas dan teratur. Laporan memperlihatkan hubungan yang baik antara satu kata dengan kata lain, antara satu kalimat dengan kalimat yang lain. Penggunaan kata ganti orang pertama dan kedua harus dihindari, kecuali penggunaan kata “kami” bila yang menyampaikan laporan adalah suatu badab atau satuan tugas.
7. Laporan Buku
Laporan buku bertujuan untuk mendorong mahasiswa membaca buku-buku yang diwajibkan atau yang diajurkan, serta meningkatkan kemampuan mereka memahami isi buku-buku tersebut. Laporan buku tidak perlu mengikuti persyaratan bagi laporan formal, disamping itu laporan ini berbeda dari laporan-laporan lain karena tidak diperlukan oleh penerima laporan. Laporan buku tidak hanya berakhir dengan penyajian ringkasan buku, teteapi perlu diakhiri dengan sebuah kesimpulan.
Sumber: Gorys Keraf.1994.Komposisi.NTT=Penerbit Nusa Indah.
Langganan:
Postingan (Atom)
Popular Posts
-
1. Pengertian Harmonisasi Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan kompatibilitas(kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentuk...
-
Setelah membahas mengenai makanan Kas suku Rejang, saya akan berbagi informasi lagi mengenai Bahasa Rejang. Suku Rejang adalah suku asli dar...
-
Bagaimana jika mesin fotocopy yang beroperasi di depan-depan kampus bisa dijalankan dengan tenaga sinar matahari ya??? Pertanyaan diatas ak...
-
Tanggal 3 Oktober 2010 kurang lebih seminggu yag lalu, it's my new life, hari pertama w ngekos, hahaha baru bener2 ngerasa gimana suka d...
-
Kalau membaca judulnya mungkin rada bingung apa Lema itu?? Nah disini saya akan sedikit menjelaskan mengenai lema itu dan berbagi informasi...
-
Blogger pasti banyak yang tidak tahu tahu dimana letak Desa Taba Saling. Desa Taba Saling adalah kampung halaman saya yang terletak di Pro...
-
Menjadi seorang pengusaha kenapa tidak, berwirausaha menjadi alternatif ketika lapangan kerja semakin sedikit. Ditambah lagi persaingan dal...
-
Kabupaten Kepahiang merupakan salah satu kota kecil yang ada di Provinsi Bengkulu (Kampung halaman saya). Jika dari pusat kota Bengk...
-
Cara mengglobalisasikan koperasi, emm sepertinya kalau dilihat kondisi koperasi sekarang sepertinya ...
-
Sebelum kita membahas tentang macam-macam Penalaran, saya ingin bercerita sedikit mengenai penalaran dalam versi saya sendiri. Kita past...
Diberdayakan oleh Blogger.