Selasa, 05 April 2011
Dari Hati Turun Ke Kertas (Part 4-End)
Awalnya, saya tidak yakin jika dia mampu menjaga saya tapi dia membuktikan jika dia mampu melakukan hal itu. Saya sangat menghargai dia karena dia juga menghargai saya sebagai wanita. Adanya perbedaan diantara kami, entah itu sifat bahkan prinsip membuat kami saling memahami karakter masing-masing. Dengan adanya perbedaan tersebut, membuat perselisihan kerap terjadi. Tetapi, dengan perselisihan tersebut membuat kami lebih memahami jika karakter masing-masing mempunyai cara tersendiri dalam pemahaman diri.
Dalam perbedaan prinsip, saya sempat merasa kecewa sebab pikiran saya dipenuhi pernyataan apakah bisa dua orang berbeda prinsip dapat bersatu? Sebab bagi saya prinsip sama dengan tujuan hidup, jadi apakah bisa dengan tujuan yang berbeda bisa ngejalani hidup beriringan dengan perbedaan tersebut. Pikiran positif berusaha membantu saya menjawab pertanyaan tersebut, setiap orang pasti memiliki prinsip hidup yang berbeda-beda, saya semestinya tidak kecewa dengan perbedaan tersebut. Jika saya memaksakan prinsip yang sama, berarti dia menjalani kehidupan yang bukan tujuan dia tetapi merupakan tujuan saya. Yang mesti saya lakukan adalah menghargai perbedaan prinsip tersebut.
Pertemuan dengan dia memperkuat alasan saya untuk tidak menyesal dengan keputusan saya mengambil diploma satu, sebab jika saat itu saya tidak mengambil program tersebut mungkin saya tidak akan mendapatkan kesempatan untuk mengenal pribadi seorang Budi Setyo. Tuntutan pekerjaan membuat kami mesti rela terpisah secara raga. Namun, jarak yang membuat raga kami jauh tidak menjadi halangan dalam komunikasi dan factor penghambat untuk terus saling mengisi.
Dalam menjalani setiap hari yang dianugerahkan Allah, saya berpegang pada kata “ Be Your Self”, dengan menjadi diri sendiri berarti saya menghargai diri sendiri, mencintai diri sendiri, dan bersyukur menjadi seorang Neva Dwineba. Jika saya menjadi orang lain, atau mencoba menjadi orang lain berarti saya menjalani kehidupan dimana raganya adalah raga Neva tapi jiwanya entah jiwa siapa. Bagaimana bisa menikmati hidup, bahkan memiliki tujuan hidup jika jiwa dan raga yang dimiliki tidak berjalan beriringan.
Tantangan menjadi diri sendiri adalah dimana kita sering membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Ini merupakan penyakit yang sudah berakar pada manusia, dimana tidak merasa puas jika kita belum bisa seperti orang lain.
Mengutip dari tulisan saya diblog jika seringkali kita tidak merasa percaya diri terhadap apa yang ada pada diri sendiri, padahal semua yang ada pada diri kita adalah ciptaan dari Sang Pencipta Allah SWT. Tapi saya tidak menyalahkan perasaan itu karena saya pribadi pun kerap kali terserang krisis Percaya diri, posisi dimana saya tidak percaya akan kemampuan saya sendiri, tidak merasa bersyukur terhadap apa yang telah ada pada diri saya, suka membandingkan diri sendiri ke orang lain, yang tentu membuat semakin tidak percaya diri Karena merasa apa yang ada pada diri seseorang yang dibanding sangat sempurna dan diselimuti dengan pernyataan alangkah beruntungnya jika saya bisa menjadi dirinya. Bahkan, merasa sangat benci kepada diri sendiri kenapa saya diciptakan seperti ini, kenapa saya tidak begitu, kenapa saya begini, dan bla bla bla. Sering juga merasa iri dan bahkan dengki kepada orang lain, Astafirullah Haladzim semoga Allah selalu menuntun kita untuk menjauhi sifat tercela itu.
Semua hal tersebut tidak bisa dipungkiri, jika datangnya adalah dari diri kita sendiri, perasaan kita sendiri. Kita sendiri yang membuat seolah-olah apa yang telah kita kerjakan itu tidak baik, apa yang ada pada kita seharusnya tidak demikian. Semuanya adalah masalah bagaimana pola piker itu sendiri. Dari pernyataan tersebut saya ingat pepatah mengatakan “ rumput tetangga memang lebih hijau”, nah jika kita selalu membandingkan diri kita kepada orang lain tentu kita akan pernah puas terhadap apa yang telah ada pada diri kita, padahal percayalah bahwa apa yang telah ada itu merupakan hal yang baik bahkan terbaik untuk kita. Permasalahnnya adalah bagaimana cara kita mensyukuri hal itu.
Dengan menjadi diri sendiri, kita bebas menentukan arah jalan yang ingin kita lalui. Dengan menjadi diri sendiri berarti kita menghargai setiap centi bagian tubuh kita yang telah Allah anugerahkan. Dengan menjadi diri sendiri kita bisa mengarahkan pikiran kepada tujuan hidup kita. Dengan menjadi diri sendiri, kita tidak hidup dalam kepura-puraan dan kemunafikan yang kita bangun sendiri-----End-----
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Blog Archive
-
▼
2011
(46)
-
▼
April
(16)
- Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
- Desain Industri
- Rahasia Dagang
- Perlindungan Varietas Tanaman
- Pasar Modal (2)
- Pasar Modal
- Hak Merek
- Hak Paten
- HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL
- Dari Hati Turun Ke Kertas (Part 2)
- Dari Hati Turun Ke Kertas (Part 4-End)
- Dari Hati Turun Ke Kertas (Part 3)
- Dari Hati Turun Ke Kertas (Part 2)
- Dari Hati Turun Ke Kertas (Part 1)
- Tingkatan Pelatihan pada Diklat Anjungan Jawa Barat
- Diklat Seni Anjungan Jawa Barat
-
▼
April
(16)
Popular Posts
-
1. Pengertian Harmonisasi Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan kompatibilitas(kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentuk...
-
Setelah membahas mengenai makanan Kas suku Rejang, saya akan berbagi informasi lagi mengenai Bahasa Rejang. Suku Rejang adalah suku asli dar...
-
Bagaimana jika mesin fotocopy yang beroperasi di depan-depan kampus bisa dijalankan dengan tenaga sinar matahari ya??? Pertanyaan diatas ak...
-
Tanggal 3 Oktober 2010 kurang lebih seminggu yag lalu, it's my new life, hari pertama w ngekos, hahaha baru bener2 ngerasa gimana suka d...
-
Kalau membaca judulnya mungkin rada bingung apa Lema itu?? Nah disini saya akan sedikit menjelaskan mengenai lema itu dan berbagi informasi...
-
Blogger pasti banyak yang tidak tahu tahu dimana letak Desa Taba Saling. Desa Taba Saling adalah kampung halaman saya yang terletak di Pro...
-
Menjadi seorang pengusaha kenapa tidak, berwirausaha menjadi alternatif ketika lapangan kerja semakin sedikit. Ditambah lagi persaingan dal...
-
Kabupaten Kepahiang merupakan salah satu kota kecil yang ada di Provinsi Bengkulu (Kampung halaman saya). Jika dari pusat kota Bengk...
-
Cara mengglobalisasikan koperasi, emm sepertinya kalau dilihat kondisi koperasi sekarang sepertinya ...
-
Sebelum kita membahas tentang macam-macam Penalaran, saya ingin bercerita sedikit mengenai penalaran dalam versi saya sendiri. Kita past...
Diberdayakan oleh Blogger.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar